Assalamu ‘alaikum sahabat, yang dirahmati Alloh Subhannahu wa Ta’ala.
Bersyukur kepada Alloh atas karunia dan nikmat-Nya, sholawat dan sallam kita curahkan Bagi junjungan kita Nabiyulloh Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa Sallam.Kesempatan Kali ini, Kami turut berdoa bagi siswa2 yang akan menempuh Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, semoga segala langkah dan urusannya senantiasa diberi kemudahan dan di beri pikiran serta hati yang terang sehingga mudah untuk meraih sukses.
Ada beberapa tips dan doa yang semoga dapat membantu sahabat.singkat saja, antara lain:
1.Tentu Rajinlah Membaca, karena rajin membaca adalah Kunci untuk kiat Belajar Sukses.
2.Buat Suasana Belajar Yang Nyaman (kondusif)
Sesuaikan dengan diri sendiri yang penting merasa nyaman kadang tidak selalu diperlukan belajar kelompok, jika akan mengurangi efektifitas waktu terhadap perubahan niat belajar.
3. Pilih Waktu Belajar yang Tepat
Saat badan kita masih segar.Selepas shalat shubuh adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh.
4. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Membuat referensi sendiri untuk berpikir dan kritis.
5. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran
Membuat rangkuman materi yang kita pelajari. Bisa juga membuat peta konsep, atau tanda yang membuat memori kita terbayang pada suatu peta/blok materi.
6. Belajar Itu Memahami Bukan Sekedar Menghapal
Selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
7. Hapalkan Kata-Kata Kunci
Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat.misal: menghapal warna dan nilai resistansi : Hit co me O ku hi bi1: hitam, 2: coklat 3: oranye 4: kuning 5: hijau 6: biru dst dsb.
8. Latih Sendiri Kemampuan Kita
Periksa sejauh mana kemampuan kita. dengan membuat pertanyaan-pertanyaan bayangan.
9. Sediakan Waktu Untuk Istirahat
Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, jangan memaksakan diri.
10.Persiapkan mental (psikis) kalian, jika materi sudah anda kuasai tanpa didukung dengan mental (psikis) yang baik maka hal itu akan mengurangi kesiapan kita dalam menghadapi ujian. Tidak sedikit yang mengalami demam panggung (grogi, kurang pd) pada saat ujian, hal ini akan membuat konsentrasi kita terpecah dan materi pelajaran yang semula kita kuasa akan lupa pada saat ujian.
Hal yang paling penting adalah berdoa, Agar segala ilmu kita bermanfaat dan mendapat ridha dari Alloh Subhannahu wa Ta’ala sehingga Senantiasa kita berada dalam Naungan-Nya sehingga diberi kemudahan dan kemanfaatan.
Insya Alloh, Kami, Admin KDDM akan selalu mendo’akan, semoga langkah dalam menempuh ujian di mudahkan Oleh Alloh Subhannahu wa Ta’ala dan dan tergenggam hasil yang gemilang..
Ada beberapa Amalan Doa yang Baik sebelum menghadapi ujian, agar diberi kemudahan untuk mengingat,
1. Biasakanlah berdzikir selesai Shalat dan bacalah Asma-ul Husna seperti berikut:
(Ya Mubdi”u Ya Kholiqu) sebanyak 100 kali setiap hari setelah shalat
2. Kemudian membaca kalimah:
Allahummaj’al nafsi mutmainnatan tukminu biliqoika wataqna’u bi’athoika watardho biqodhoika sebanyak 3 kali.
Ya Alloh jadikanlah hatiku hati yang tenang yang yakin akan bertemu denganMu, yang puas dengan pemberianMu dan rela dengan ketentuan-Muatau
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud apa yang ia dengar dari Rasulullah SAW tentang sabda beliau : “Siapa yang takut lupa Al Quran setelah menghafalnya dan ilmu setelah mempelajarinya hendaklah ia mengucapkan:
Alloohumma nawwir bil kitaabi bashoriiwasyrohbihi shodriiwasta’mil bihi badaniiwa ath’liq bihi lisaaniiwa qowwii bihi janaaniiwasyrohbihi fahmiiwa qowwii bihi ‘azmiibihaulika wa quwwatika fa innahu laa haula wa laa quwwata illa bika Yaa Arhamar Roohimiin.
Artinya: Ya Alloh, sinarilah penglihatanku dengan kitab ini, lapangkanlah dadaku dengannya, pekerjakanlah tubuhku dengannya, lancarkanlah lidahku dengannya,kuatkanlah hatiku dengannya, gamblangkanlah pemahamanku dengannya, kuatkanlah azamku dengannya, dengan daya dan kekuatanMu. Sesungguhnya tak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan)Mu. wahai Dzat yang sangat berbelah kasih.
Diantara doa tersebut diatas Kemudian Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan tuntunan bagi orang-orang yang ingin Hafist Alqur’an.Ibnu Abbas r.a. berkata: “Saya pernah bersama Rasululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam., lalu Ali r.a. mendatangi Rasululloh saw. dan berkata, “Ya Rasululloh, saya korbankan ibu dan ayah saya atasmu. Saya mencoba menghafal Al Qur’an tetapi selalu lupa dan menghilang dari ingatan saya.” Beliau bersabda, “Akan aku ajarkan kepadamu satu cara yang akan bermanfaat kepadamu dan apa yang kamu adukan, dan apa saja yang kamu pelajari akan terpelihara dalam ingatanmu.”
Terhadap permintaan Ali itu, selanjutnya Nabi saw. bersabda, “Jika malam Jum’at tiba, hendaklah kamu bangun pada akhir malam. Karena itu adalah waktu yang sangat baik. Pada saat itu malaikat turun, dan pada saat itu doa-doa dikabulkan secara khusus oleh Alloh. Itulah waktu yang ditunggu-tunggu oleh Nabi Ya’kub a.s.. Ia berkata kepada anak-anaknya, “Sebentar lagi akan aku mintakan ampunan bagi kalian dari Tuhanku (yaitu pada malam Jum’at).” Jika kamu sulit bangun pada waktu itu, maka bangunlah pada pertengahan malam, dan sholatlah empat rakaat dengan aturan demikian: setelah membaca Al Fatihah, bacalah surat Yaa Siin. Di rakaat kedua setelah membaca Al Fatihah bacalah surat Ad Dukhaan, dan di rakaat ketiga setelah membaca Al Fatihah, bacalah surat Alif Lam Mim Sajdah. Di rakaat keempat setelah membaca Al Fatihah bacalah surat Al Mulk. Setelah membaca At Tahiyat, perbanyaklah memuji Allah lalu bershalawat dan bersalamlah kepadaku. Juga kirimkan shalawat kepada para Nabi dan seluruh kaum mukminin, dan kepada saudara-saudara seiman yang sudah tidak ada lagi, bacakan istighfar untuk mereka.
Setelah itu bacalah doa ini:
Allohummarhamnii bi tarkilma’ashii a-badan maa a-bqoitaniiwarhamnii an a-takallafa malaa ya’niinii wazuqnii husnannadhori fiimaa yudliika ‘anniiAllohumma badii’assamaawaati wal ardli dzaaljalaali wal ikroom,wal ‘izzatillatii laaturoom, As-aluka Yaa Allohu Yaa Rohmaanu, bi jalaalika wanuuri wajhika an tunawwiro bi kitaabika bashoriiWa antuthliqo bihi lisaanii, wa antufakho bihi ‘anQolbii wa an tasyroha bihi shodrii, wa antaghsila bihi badanii, fa innahu la yu’iinunii ‘alal haqqi ghoiruka, walaa yuutiihi illa anta, walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aiyyil ‘adhiim.
Ya Alloh, kasihanilah aku dengan meninggalkan maksiat selama Engkau mengekalkan aku dan kasihanilah aku dari menanggung sesuatu yang tidak berguna bagiku. Berilah aku rezeki berupa pandangan yang baik pada sesuatu di mana Engkau ridha kepadaku. Ya Allah, pencipta langit dan bumi, yang memiliki keagungan, kemuliaan, dan kejayaan yang tidak dapat dibayangkan. Aku memohon kepada Engkau, ya Allah, Dzat Yang Maha Pengasih, dengan keagunganMu dan cahaya WajahMu, semoga Engkau menetapkan dalam hatiku hafalan terhadap kitabMu, sebagaimana Engkau telah mengajarkan kepadaku. Berilah aku rezeki untuk membacanya sesuai yang Engkau sukai, ya Allah pencipta langit dan bumi yang mempunyai keagungan, kemuliaan, dan kejayaan yang tidak terbayangkan. Aku memohon kepada Engkau ya Allah, wahai Dzat yang Maha Pengasih, dengan keagunganMu dan cahaya wajahMu, agar dengan kitabmu Engkau menyinari pandanganku dengannya. Engkau fasihkan lidahku dengannya. Engkau bukakan hatiku. Dan dengannya, Engkau lapangkan dadaku, serta dengannya pula Engkau bersihkan badanku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menolongku kepada kebenaran kecuali Engkau. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.“
Kemudian Nabi saw. Bersabda, „Wahai Ali, kerjakanlah ini selama tiga Jum’at, lima Jum’at, atau tujuh Jum’at. Insya Allah doamu akan dikabulkan Allah. Aku bersumpah dengan namaNya yang menjadikan aku Nabi, bahwa doa setiap mukmin tidak akan dibiarkan tanpa dikabulkan.“ Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa setelah lima atau tujuh Jum’at kemudian, Ali r.a. datang kepada Rasulullah saw. Dan berkata, „Ya Rasulullah, dahulu saya menghafal kurang dari empat ayat tetapi tidak dapat lama dalam ingatan saya. Sekarang saya dapat menghafal empat puluh ayat dan saya mengingatnya dengan mudah, seolah-olah Al Qur’an dibukakan di depan saya. Dahulu jika saya mendengar hadits dibacakan, lalu saya mencoba mengulanginya, namun sangat sulit bagi saya. Tetapi sekarang, jika saya mendengar hadits-hadits, lalu saya meriwayatkannya kepada orang lain, maka saya mampu melakukannya tanpa tertinggal satu huruf pun.“
Sekiranya, itu saja dulu yang dapat kami bagikan, dan semoga dapat bermanfaat, Barokallohumma fiekh..